Selasa, 22 September 2015

Ilmu-ilmu di pertanian

Agar bisa memahami pertanian maka perlu mempelajarinya, di fakultas pertanianlah tempatnya.  Ada beberapa bidang ilmu yang bisa dipelajari di dalamnya meliputi ilmu tanah, ilmu budidaya tanaman, ilmu hama & penyakit tanaman, dan sosial ekonomi pertanian.
Ilmu tanah diperlukan untuk mengetahui kondisi tanah sebagai tempat tumbuh tanaman dimana tanah yang baik maka tanaman yang tumbuh di atasnya menjadi baik pula, demikian sebaliknya.  Tanah yang baik bisa dilihat dari sifat fisika tanahnya, sifat kimia tanahnya, sifat biologi tanahnya dari jenis tanah yang ada.
Dari sifat fisika tanah maka bisa mengetahui pori-pori tanah, kadar air tanah, tekstur tanah (kandungan pasir, liat, debu), dan lain-lainnya.  Sifat kimia tanah memberi informasi tentang kesuburan tanah antara lain nilai keasaman tanah, unsur hara dalam tanah, kapasitas tukar kation (KTK) tanah, dan lain-lainnya.  Sifat biologi tanah biasanya berhubungan dengan mikroorganisme yang hidup dalam tanah, karena mikroorganisme mempunyai kemampuan untuk merombak bahan organik yang ada di tanah sehingga bisa bermanfaat bagi tanaman, misalnya humus.  Jenis tanah memberi informasi tentang aneka macam tanah dari faktor-faktor pembentuk tanah seperti bahan induk pembentuk tanah, vegetasi yang tumbuh di atasnya, iklim dan lama waktu terbentuknya, selain itu bisa dilihat dari profil tanah yang menampilkan lapisan-lapisan tanah berdasarkan kedalamannya.
Ilmu budidaya tanaman mempelajari tentang dasar-dasar agronomi, mulai dari cara pengolahan tanah, pemilihan bibit, cara bertanam, cara pengendalian hama & penyakit, pengairan, panen dan pasca panen; klimatologi, mempelajari macam-macam iklim di daerah-daerah tertentu dan jenis-jenis tanaman yang sesuai;  pemuliaan tanaman, mempelajari tentang sistem penurunan sifat genetika dari induknya; benih, mempelajari tentang kualitas benih; bioteknologi, mempelajari tentang rekayasa pada tanaman; ekologi, fisiologi dan lain-lainnya.
Ilmu hama & penyakit mempelajari tentang macam-macam hama pengganggu tanaman dengan kerusakan yang ditimbulkannya, seperti kerusakan mekanik, fisiologi tanaman dan macam-macam penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus.  Pengendalian hama & penyakit tanaman berdasarkan ambang batas kerusakannya.  Pengenalan pestisida (insektisida, fungisida, bakterisida, dll) dan penerapannya.
Ilmu sosial & ekonomi pertanian mempelajari tentang sosiologi di pedesaan, usaha tani, ekonomi pertanian, kelembagaan/organisasi, dan lain-lain.
Selain tersebut di  atas masih ada lagi lho ilmu penunjangnya seperti matematika dasar, fisika dasar, kimia dasar, biologi dasar, statistika, dan lain-lainnya...
Jadi, bagi para sarjana pertanian, mestinya sudah "kebak" ilmunya...dan tidak perlu kuatir menghadapi masa depan...dan berdoa juga mestinya.
Hanya saja sejak tahun 2008/2009 ilmu-ilmu yang tersebut di atas (yang ada di jurusan tanah,  budidaya pertanian, hama & penyakit) terlebur menjadi satu dalam jurusan agroteknologi dan ilmu sosial & ekonomi pertanian menjadi jurusan agribisnis.

Jumat, 18 September 2015

Apa sih pertanian itu ?


Pertanian dibedakan menjadi (1) pertanian subsisten, dan (2) pertanian managerial.
Pertanian subsisten merupakan bertani bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, jika ada kelebihan panen bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan yang lain, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga sendiri, teknologi yang digunakan sederhana dan manual, serta banyak bergantung pada alam.  Peralatan yang digunakan seperti pembajak tanah menggunakan sapi/kerbau, cangkul, sabit, lempak/sekop, garbu, dan sejenisnya.
Sedangkan pertanian managerial merupakan cara bertani komersial dengan sistem manajemen baik dan melibatkan orang lain sebagai tenaga kerja (karyawan) digaji, teknologi yang digunakan sudah modern dengan mesin dan relatif bisa mengurangi ketergantungan pada faktor alam.  Peralatan yang digunakan seperti mesin traktor pembajak tanah, mesin panen padi/jagung/kedelai, mesin sprayer pengendali hama dan penyakit, dan sejenisnya.
Dari komoditi tanaman, di pertanian bisa dibedakan menjadi (1) tanaman pangan, (2) tanaman hortikultura, (3) tanaman perkebunan.  Sesuai namanya pertanian tanaman pangan maka jenis tanaman yang ditanam menghasilkan produk untuk kebutuhan pangan pokok, misalnya padi, jagung, kedelai, kacang tanah, sorgum, dan lain-lain.
                                                        gbr 1. tanaman padi
Pertanian tanaman hortikultura merupakan pertanian yang bisa diusahakan di kebun meliputi a) tanaman sayuran, b) tanaman buah-buahan (frutikultur), c) tanaman hias (bunga/florikultur), d) tanaman obat (farmakultur). 
                                                                 gbr 2. bunga mawar
Sedangkan pertanian perkebunan merupakan pertanian yang produknya bisa dimanfaatkan bidang perindustrian, seperti perkebunan sawit untuk menghasilkan minyak, perkebunan tebu untuk menghasilkan gula, perkebunan karet, kopi, kakao dan lain-lain.
                                                        gbr 3. transportasi tebu dari kebun
Selain tersebut di atas, ada bidang lain yang berkaitan erat dengan pertanian sebagai faktor penunjang karena alasan kebiasaan pola hidup petani, yaitu bidang peternakan dan perikanan.  Petani sudah terbiasa memelihara hewan ternak yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya petani memelihara sapi/kerbau yang dimanfaatkan tenaganya untuk membajak sawah dan kotorannya bisa dimanfaatkan untuk pupuk kandang, petani memelihara unggas yang dimanfaatkan untuk memenuhi gizi keluarga dengan memanen telurnya atau dagingnya, dan juga petani membuat kolam ikan dengan memanfaatkan halaman kosong di sekitar rumahnya.